Senin, Februari 15, 2010

Dialog dengan Developer Perumahan Taman Serua




Notulen Rapat
Pertemuan Pengembang dan Penghuni Membahas Pengelolaan Lingkungan

Hari/tanggal : Minggu 6 Desember 2009
Tempat : Mushalla Nur Ilahi
Agenda : Membahas pengelolaan lingkungan di Taman Serua
Peserta :
Moderator : Andri Khaidir

Pertemuan dimulai pukul 09.30 oleh moderator dilanjutkan dengan uraian kronologi pembicaraan antara pengembang dan penghuni oleh pak Toto.

Latar belakang surat edaran untuk penghuni
Pak Priyo memaparkan latar belakang pengiriman surat edaran bahwa pengembang telah memikirkan pengelolaan lingkungan yang bersih, indah dan nyaman sejak lama (2005). Pada awalnya, pengelolaan dilakukan oleh penghuni tapi sampai saat ini tidak mencapai target tata kelola. Selanjutnya dibuatlah sebuah program untuk mengatur tata kelola yang standar. Keamanan yang bertugas saat ini 4 orang yang berjaga didepan dengan masing masing 12 jam kerja. Kebersihan idealnya mempekerjakan 7 orang dengan rincian 4 orang bertanggungjawab di depan dan 3 orang bertanggungjawab di belakang, tapi saat ini hanya dikerjakan oleh 3 orang. Definisi sampah yang terdiri dari sampah rumah tangga, sampah lingkungan dan sampah yang masuk kesaluran air. Sampah sampah ini sering mengakibatkan mampet saluran utama dan menimbulkan masalah dengan warga Kampung Baru.

Tanggapan Penghuni atas paparan Pengembang
Pak Ardian mengharapkan agar keamanan sesuai dengan janji di brosur yakni 24 jam. Penghuni yang semakin banyak seharusnya diikuti oleh penambahan jumlah tenaga keamanan. Saluran air tidak di desain dengan baik sehingga menimbulkan genangan di jalan dan saluran air. Pak Ardian juga menanyakan arah buangan saluran air dari tahap-2.

Pak Ali menyampaikan bahwa review yang dilakukan pengembang terhadap tata kelola tidak jelas, review ini tidak menunjukkan poin poin keberhasilan dan kegagalan dari tata kelola yang telah berjalan. Penghuni telah memberikan perhatian, misalnya dengan uang untuk insentif keamanan dan uang kopi. Sedangkan fokus perhatian keamanan tidak jelas, apakah konsentrasi di depan atau di belakang.

Pak Nurul menambahkan bahwa munculnya genangan di sekitar jembatan gazebo karena kemiringan jalan tidak diperhatikan, sehingga air menggenang di tengah.
Pak Hendri menegaskan bahwa diskusi yang pernah berlangsung antara pak Hendri dan pak Priyo adalah masukan sebagai pribadi dengan catatan sudah dilakukan serah terima dan pengembang telah menyelesaikan semua catatan yang masih ada. Pak Hendri tidak setuju jika pembenahan dilakukan sejak 2005, tapi harusnya dihitung sejak adanya RT & RW sebagai wadah koordinasi penghuni. Munculnya kerancuan pengelolaan terjadi karena belum adanya kejelasan status, apakah masih di kelola pengembang atau sudah diserahterimakan ke penghuni melalui pemda. Sampai saat ini penghuni telah memberikan kontribusi terhadap pengelolaan sampah dan keamanan sebatas yang dapat dilakukan.

Jawaban Pengembang atas tanggapan Penghuni
Pak Priyo menyampaikan bahwa program yang disampaikan melaui surat edaran untuk penghuni hanya bersifat usulan bukan bentuk pemaksaan untuk mencapai tata kelola yang baik dan masih terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut. Review yang dilakukan telah memeriksa 173 rumah secara menyeluruh. Tata kelola yang saat ini ada masih dilakukan sepotong sepotong. Keamanan telah dilakukan 24 jam tapi masih belum mencukupi. Keamanan mestinya 2 orang masing masing 8 jam dan berpatroli keliling. Desain saluran air masih belum sempurna karena masih menyisakan 60m lagi yang belum dapat dilebarkan mulai dari gerbang masuk sampai Kampong Baru yang belum dapat dibebaskan. Sisanya sejauh 83m telah dilebarkan menjadi 1,2m. Kontribusi yang diberikan penghuni hanya sekedarnya tapi pengelolaan tetap belum jelas. Serahterima dari pengembang ke penghuni masih akan lama karena masih adanya pembangunan tahap-2 di belakang. Akses jalan tetap 1 pintu untuk memudahkan pemantauan keamanan.

Tanggapan Penghuni atas jawaban Pengembang
Pak Hendri menyampaikan bahwa penghuni telah memberikan kontribusi sejak paguyuban, RT Turisno hingga terbentuknya RW sekarang.
Pak Toto juga menyampaikan bahwa penghuni telah aktif berkontribusi lebih jauh dari masalah keamanan, kebersihan hingga pemakaman dan kehidupan bertetangga.
Pak Ali menyampaikan bahwa kontribusi yang diberikan penghuni telah disesuaikan dengan kebutuhan keamanan.
Pak Agus menambahkan, kontribusi penghuni telah diberikan baik secara material maupun non materi seperti melalui internet dan diskusi secara pribadi jadi agar dicapai kesepakatan sehingga semua pihak diuntungkan.
Pak Andi menyampaikan bahwa pengembang dan penghuni harus memiliki persepsi yang sama tentang konsep tata kelola yang baik. Tata kelola keamanan yang baik terdiri dari komponen system, personil dan alat kerja.
Pak Hendri mengingatkan jangan sampai saluran air menjadi bom waktu ketika sudah terjadi serahterima yang berpontensi menimbulkan konflik antara penghuni dengan warga Kampung Baru. Pengembang harus sudah menyediakan fasum dan fasos sebagai layanan minimum sebelum membicarakan layanan standar.

Diskusi mengenai fasum dan fasos
Pak Priyo menginginkan pengembang bersatu dengan penghuni dalam pengelolaan lingkungan. Usulan yang ditawarkan pengembang bukanlah harga mati jadi masih bisa didiskusikan lagi. Anggaran yang diusulkan sudah dihitung dengan dengan real dan tidak high-cost. Saluran air utama sudah dari dulu akan di lebarkan dari ujung blok E hingga ke gerbang depan. Tapi hanya disetujui penghuni dari perempatan gazebo hingga ke gerbang depan.

Pak Nurul menyampaikan penolakan penghuni atas rencana pelebaran saluran air waktu itu disebabkan tidak ada komunikasi dengan penghuni. Penghuni mengkawatirkan keamanan dan keselamatan anak dengan adanya saluran air yang besar.

Pak Priyo mengatakan bahwa rencana pelebaran saluran air waktu itu sudah dibicarakan dengan RT dan perwakilan penghuni dan untuk disosialisasikan kepada seluruh penghuni. Tapi hanya disetujui dari perempatan sampai gerbang depan. Pengembang mengharapkan adanya pemisahan kewajiban sebagai pengembang dan sebagai pengelola lingkungan. Alat bermain untuk anak anak. Lap futsal dan lap badminton sudah disiapkan di tahap-2. Perubahan fungsi lapangan olahraga menjadi masjid dan mushalla menjadi TPA baru wacana yang berkembang.
Pak Agus menyampaikan fasos dan fasum seharusnya dipisah antara tahap-1 dan tahap-2. Kebutuhan fasum dan fasos tahap-1 sudah harus terpenuhi mengingat penghuni sudah penuh. Rencana pelebaran bern jangan mengurangi bern sebagai pelengkap dari sebuah rumah.
Pak Ali menambahkan bahwa kebutuhan dasar sudah harus terpenuhi sebelum pembicaraan mengenai pengelolaan lingkungan.
Pak Andri menggaribawahi bahwa surat edaran dari pengembang akan ditangguhkan sampai kebutuhan dasar terpenuhi semua.

Pak Priyo menjawab bahwa kebutuhan dasar sudah dipenuhi, misalnya mushalla, lapangan sehingga jangan ada pemisahan tahap-1 dan tahap-2. Pengembangan menginginkan bahwa hanya ada 1 Taman Serua, bukan Taman Serua tahap-1 dan Taman Serua tahap-2. Bern adalah bagian dari fasum dan bukan asset pribadi sehingga dapat digunakan untuk kepentingan bersama.

Pak Dian mengharapkan agar rencana pelebaran saluran air disampaikan lagi agar mendapat solusi atas permasalahan genangan masih masih sering timbul.

Penutup
Pertemuan berakhir pukul 12.00 dengan kesepakatan:
1. Pengembang akan melakukan review terhadap fasilitas dasar (saluran air) untuk selanjutnya diusulkan menjadi rencana perbaikan. Saluran air yang menjadi perhatian adalah saluran utama dan saluran dari tahap-2. Rencana perbaikan ini akan disosialisasikan ke warga untuk ditanggapi. Rencana perbaikan yang sudah disetujui penghuni akan disegera dilakukan perbaikan. Proses review dan usulan rencana perbaikan akan disampaikan dam 1-2 minggu kedepan.
2. Pembicaraan mengenai tata kelola lingkungan akan dilanjutkan setelah poin 1 diselesaikan.

Terima Kasih
Indra Riawan